Booming, BEM UR adakan Kajian Tentang Virus Zika

Daftar Isi

    Pekanbaru (23/02), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau sukses adakan diskusi dengan tema "Virus Zika, Berbahayakah bagi Indonesia" yang di taja oleh Kementrian Kesehatan BEM UR. Menghadirkan Pemateri dr. Fauzia Andrini, M.Kes selaku dokter ahli dalam bidang mikrobiologi dan diikuti puluhan peserta yang merupakan mahasiswa Universitas Riau. Acara yang dilaksanakan di sekretariat BEM UR ini berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga 17.00 WIB.

    Virus Zika merupakan virus yang di sebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Umumnya virus ini dapat menyerang siapa saja dan ras apa saja terutama bagi wanita. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui pertama kali terjadi di daerah khatulistiwa, terutama daerah Afrika dan Asia sejak tahun 1950-an. Virus ini dapat menyerang janin dan menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir. Pengertian dari mikrosefalus yaitu kelainan otak dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran kepala rata-rata berdasarkan umur dan jenis kelamin.

    Cara mencegah virus zika yaitu dengan menghentikan pertumbuhan dan penyebaran nyamuk Aedes aegypti dengan Cara 3 M, yaitu :
    1. Menguras,
    2. Mengubur, dan
    3. Membersihkan genangan-genangan air tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
    Tanda-tanda seseorang terjangkit virus Zika itu ada empat, yaitu: demam,ruam-ruam/bintik-bintik merah pada tubuh, nyeri sendi dan mata merah (konjungtivitis). Penyebaran virus zika di Indonesia belum terlalu signifikan,namun pernah dilaporkan adanya warga yang terkena virus zika. Virus ini lebih sering di temukan di Negara-negara Amerika Latin seperti Kolumbia, Ekuador, dll.

    “Saya sangat mengapresiasi mahasiswa-mahasiswa yang aktif melakukan kajian seperti saat ini, khususnya kajian di bidang kesehatan. Dan semoga kajian ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa akan bahaya virus Zika,” tutur dr. Fauzia Andrini.
    Muhammad Abrar selaku menteri Kesehatan menjabarkan tujuan dari kegiatan ini, yaitu memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, baik itu penyebab, pencegahan dan gejala yang ditimbulkan oleh virus Zika. Sehingga dapat ditangani secara mandiri dan kita dapat ikut serta mencegah virus zika masuk ke Indonesia melalui nyamuk Aedes aegypti.
    "Diskusi ini sukses dan materi yang kita dapatkan mudah dimengerti semoga dengan kajian ini dapat bermanfaat bagi kita dalam mencegah penyebaran virus zika di Indonesia," tutur Muhammad Abrar selaku Menteri Kesehatan BEM UR.Acara ini ditutup dengan penyerahan plakat dan foto bersama antara peserta dan pemateri.

     

    Bagikan Artikel

    data.label
    data.label
    data.label
    data.label
    Beri penilaian untuk artikel Booming, BEM UR adakan Kajian Tentang Virus Zika
    Sangat Suka

    0%

    Suka

    0%

    Terinspirasi

    0%

    Tidak Peduli

    0%

    Marah

    0%

    Komentar